Sabtu, 20 Desember 2008

1 Hari Terberat..

Sosok rapuh itu berjalan gontai,sembunyikan bebannya yang datang menghampirinya saat usianya diambang dewasa.

Hatinya kini retak dan mungkin sebentar lagi akan mnjadi kepingan-kepingan.Ia mencoba memungutnya dan mencoba menyatukan kepingan itu kembali seperti anak kecil yang menyusun puzzlenya.

Namun sepertinya ia kehilangan mozaik-mozaik terpenting dalam puzzlenya itu.Bagian-bagian penting yang dapat menutupi lukanya...


Saat bertemu dengan yang lain..ia paksakan garis lengkung di bibirnya membentuk sebuah senyuman..ya,senyuman semu.Karena bola matanya tak bisa bohongi dunia.Air matanya tergenang di sudut matanya.


Ia menengadahkan wajahnya berusaha tak menjatuhkannya,,dan hatinya setengah berbisik

"Robb..,kuatkan aku..!" dan ia sadari betapa rapuhnya ia saat ini.


Pagi cerah, adalah saat-saat terindah dalam hidupnya yang selalu ia harapkan kedatangannya.Namun rupanya berbeda dengan pagi hari ini,ia tak sanggup nikmati pagi kali ini.Ia hirup udara segar pagi itu dalam-dalam hanya untuk melegakan sesak di dadanya


Menjelang siang, saat dimana ia bisa melepas bebannya sejenak dengan mendiami kelas yang ia rasa tempat terindah untuk memenuhi kehausannya akan ilmu.Namun,khusus hari ini ia rasakan berbeda.


Sungguh,hari ini merupakan 1 hari terberat untuknya.Dunia seakan menjauh..senyumnya seakan tenggelam oleh air mata..dan 1 lagi yang harus ia hadapi 1 hari ini..


Sahabatnya kini pergi..

Sahabat...yang dulu sanggup menguatkannya bila ia mulai rapuh.

Sahabat...yang duludengan sabar mendengarkan celoteh dan segala keluhnya.

Sahabat...yang setia duduk manis







Tidak ada komentar: