Sejak anak-anak kita sudah di doktrin dengan paham bahwa agar sehat, kita harus beristirahat atau tidur sekitar delapan jam dalam sehari semalam. Itulah alas an banyak orangtua yang selalu mengatur anaknya begitu ketat hingga jam tidur anak disesuaikan dengan anjuran yang katanya dapat membuat anak itu sehat.
Sayangnya kebiasaan tidur seprti itu otomatis terbawa ketika anak menginjak remaja, masuk dewasa, bahkan sampai menjadi orangtua. Jam tidur sangat diatur dan harus delapan jam. Jadi, waktu tidur itu di mulai dari pukul sembilan malam sampaijam lima pagi. Maka, anak ataupun kita pun harus menyesuaikan waktu tidurnya.
Di geser-geser,tetap saja tidak memungkinkan seseoran untuk melakukan sholat tahajud dengan waktu tidur seperti itu. Sebab jika berpatokan kepada delapan jam yang membuat tubuh bugar itu, kemudian kita ingin bangun di seprtiga malam terakhir untuk sholat tahajud, maka kita harus tidur sekitar pukul tujuh malam. Dan kemungkinan kecil hal ini bisa dilakukan. Sebab, selain jam segitu orang mungkin belum melaksanakan sholat isya, juga terkadang anak sekolah harus menghafal dan mengerjakan tugas juga mempersiapkan segala sesuatu untuk esok harinya. Terlebih bagi remaja dan orang dewasa yang suka bergadang.
Oleh karena itu, teori waktu tidur ini kemudian mendapat tantangan dari para saintis Barat seperti Dr.Ray Meddis, seorang professor di Departement of Human Science, England Univesity of Technology. Dia mengatakan bahwa manusia sebenarnya hanya butuh waktu tiga jam untuk tidur malam.
Waktu tidur sesungguhnya dibagi menjadi dua bagian, yaitu tidur ayam dan tidur lelap. Mimpi biasanya berlaku pada tidur yang masuk kategori tidur lelap (deep sleep). Kita perlu berlatih untuk tiur lelap, Karena tidur ayam hanya membuang-buang waktusaja. Sepertinya kita tidur, tetapi sesungguhnya tidak tidur. Tidur yang sebenarnya adalah tidur lelap yang mengikuti kajian saintis Barat di atas yaitu selama tiga jam.
Dengan waktu tidur yang hanya tiga jam tetapi berkualitas, sangat memungkinkan kita untuk tidak meninggalkan aktivitas malam seperti menghafal, mengerjakan tugas kuliah, atau kantor. Juga kita dapat bangun kembali pada sepertiga malam terakhir untuk sholat tahajud.
Namun, sering kita merasa bahwa tidur malam selalu tidak cukup. Ini terjadi karena kita tidak terlatih atau mengikuti peraturan yang perlu diikuti ketika tidur. Apabila seseorang atlet akan memasuki suatu pertandingan, maka dia harus berlatih bukan beberapa saat akan bertanding, tetapi harus membutuhkan waktu bertahun-tahun atau paling tidak berbulan-bulan untuk melakukan persiapan. Begitupun dengan waktu tidur, jika terbiasa dengan waktu tidur yang hanya tiga jam namun tetap berkualitas, kita akan selalu siap untuk melaksanakan shalat tahajud.
Kalau kita mengikuti hasil kajian dari saintis Barat, sebelum kita merasa akan tidur, mula-mula sekali kita akan merasa mengantuk (drowsiness), dimana suhu tubuh akan menurun.
Rasulullah saw telah memberikan contoh yang baik untuk tidur lengkap dengan doa-doanya, salah satu tidur malam yang dapat kita tiru dari Rasulullah saw adalah seperti berikut:
1. Makan malam secukupnya, sekedar hanya supaya tidak lapar. Jika makan malam terlalu banyak, akan menyebabkan kita cepat mengantuk dan susah bangun dari tidur.
2. Tunaikan shalat isya sebelum tidur. Bersihkan tempat tidur dari berbagai kotoran dan debu yang mungkin menempel.
3. Amalkan doa-doa sebelum dan sesudah tidur seperti yang di ajarkan Rasulullah saw
4. Kurangi masa tidur dari delapan jam sehari menjadi tujuh jam sehari untuk bulan pertama latihan. Pada bulan kedua, kurangi masa tidur malam ke enam jam. Seterusnya pada bulan ketiga ke lima jam sehingga kita bisa tidur untuk tiga jam saja.
Ternyata dalam islam tidak hanya itu. Cara kita tidur dan bangun juga mempunyai peraturan yang perlu diikuti untuk menjaga kesehatan dan menjauhkan diri dari berbagai penyakit. Umpamanya yang suka bangun tidur dengan melompat dari tidurnya bias menghadapi resiko sakit jantung. Demikian menurut seorang doctor dari Cina, Dr. Huang Guoxiong, dari Kolej Perubatan Lioning.
Di dalam Al Qur’an disebutkan segolongan manusia yang asuk surge karena ibadah malamnya sehingga kurang tidur malam. Firman Allah dalam Al Qur’an:
“Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu berada dalam taman-taman (syurga) dan mata air-mata air, sambil menerima segala pemberian Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat kebaikan. Di dunia mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar.” (QS. Adz Dzariyat: 15-18).
Ada juga ahli sastra Barat yang menceritakan mengenai kelebihan mengurangi tidur untuk mencapai kerja yang cemerlang. Bila ditanya apakah rahasia kejayaan mereka? Mereka menjawab: ”The woods are lovely, dark and deep but I have promises to keep and miles to go before I sleep.” Artinya “Taman itu indah, gelap dan tebal tetapi saya mempunyai janji yang mesti ditunaikan dulu sebelum tidur”. Dan keterangan lainnya “The heights by great men reached and kept were not attained by sudden fight. But while their companions sleep were toiling upwards in the night”. Maksudnya, pencapaian kerja yang tinggi oleh orang-orang ternama tidak didapati serta merta, tetapi mereka bekerja keras hingga larut malam pada waktu orang lain sedang nyenyak tidur.
Pendapat ini sangat jelas bahwa untuk mendapatkan kesuksesan, harus ada pengorbanan. Dan pengorbanan dalam konteks ini adalah meminimalisir waktu tidur malam. Itu artinya bahwa tidur malam tidak perlu terlalu lama seperti pendapat banyak orang bahwa tidur malam harus mencapai delapan jam.
Kembali ke sholat Tahajud, dari segi logika kita tidak akan paham bahwa perintah Allah itu mendatangkan kebaikan. Sjalat tahajud akan meneguhkan keimanan, jiwa, dan mental kita untuk menghadapi masalah hidup duniawi. Kita memang tidak mengetahuinya kerena hanya membacanya dari kaca mata akal semata. Tetapi sungguh bahwa Allah Maha Mengetahui.
Dari sisi sains, ketika kita bangun sepertiga malam untuk sholat tahajud berarti tubuh akan menyedot oksigen khusus yang ada di atmosfer bumi ini, yaitu mulai sekitar pukul tiga pagi hingga terbit matahari. Dan oksigen itu menggerakan otot-otot di dalam tubuh yang dapat menyegarkan tubuh dan mempermudah gerak saluran darah. Oksigen dan gerak otot itu merupakan sesuatu yang sangat penting dalam memastikan kesehatan tubuh. Dan oksigen itu hilang di atmosfer bumi setelah matahari terbit dan tidak dating lagi hingga esok pagi.hanya mereka yang bangun pada waktu inilah yang dapat menikmati oksigen tersebut.
Wallahu a’lam bishowab..